Berita Terkini

Peringatan Isra Mi’raj & Tarhib Ramadhan 1437 H KPU RI

Jakarta, kpu.go.id – Memperingati Isra Mi’raj dan menyambut bulan suci Ramadhan 1437 Hijriah, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI melalui pengurus masjid Nuruttaqwa KPU menggelar pengajian keagamaan dengan tema hikmah Isra Mi’raj dalam menyambut Ramadhan dan meningkatkan produktivitas kinerja, Selasa (31/5).

Ustadz Syahrul Syah yang hadir sebagai pembicara mengisahkan, peristiwa isra mi’raj yang dialami oleh rasulullah Muhammad SAW merupakan hadiah dari Allah SWT ketika nabi terakhir itu ditinggalkan oleh istri dan pamannya, serta penolakan yang acap kali diterimanya saat berdakwah.

Karena penolakan secara verbal dan fisik yang kerap dialami oleh ayahnya, Fatimah merasa sedih dan ingin agar rasul meminta kepada Allah SWT agar memberikan balasan atas penolakan-penolakan tersebut.

“Nabi angkat dua tangannya, ‘ya Allah mereka tidak tahu kalau aku ini rasulullah, maafkan mereka, sayangi mereka, ampuni mereka’. Nangis Fatimah mendengar doa itu. ‘Indah’ kata Fatimah. Allah terima doa itu. Allah nggak biarkan nabi sedih berkepanjangan, Allah hibur dengan meng-isra mi’raj-kan nabi,” kata Ustadz Syahrul Syah di masjid Nuruttaqwa KPU, Jakarta.

Karena niat baik dan keikhlasan itulah, Allah SWT menaikkan (isra) derajat rasulullah Muhammad SAW. untuk itu Ustadz Syahrul Syah mengingatkan, sebagai muslim/muslimah perlu menjalankan tugas dan perannya dengan ikhlas dan mensyukuri nikmat Allah SWT.

“Ini kisah, seekor ayam bercakap dengan anjing, dan monyet tentang guna untuk manusia. Ayam bilang ‘walaupun aku hewan, tapi aku bertelur, dagingku bisa dimakan, buluku bermanfaat.’ Alhamdulillah kata ayam. Anjing berkata, ‘aku tidak seberuntung kamu yam, aku najis, haram, tapi gue bisa jaga-in manusia dari penjahat,’ alhamdulillah kata anjing. Lalu monyet bilang, ‘mending kamu, aku pesek, hitam, jelek lagi, tapi aku bisa menghibur manusia, alhamdulillah.’ Mereka bersyukur, kemudian mereka bilang, ‘lebih baik jadi hewan tapi bersyukur, daripada manusia, agamanya Islam, tapi tidak bersyukur dengan sholat, berarti yang tidak sholat lebih rendah daripada kita,” tutur Ustadz Syahrul Syah.

Menjelang bulan Ramadhan, Ustadz Syahrul Syah juga mengingatkan peserta untuk meminta maaf kepada orang tua, istri meminta maaf kepada suami dan suami meminta maaf kepada istri, dan meminta maaf kepada teman dan kolega yang sering kita jumpai.

“Karena nabi suatu saat pernah mengamini tiga doa Jibril, pertama, jangan diterima puasa Ramadhan nya seorang istri yang belum meminta maaf kepada suami dan sebaliknya, kedua jangan diterima puasa Ramadhan nya seorang anak yang belum meminta maaf kepada orang tuanya, dan terakhir jangan diterima puasa Ramadhan nya teman yang belum meminta maaf kepada teman lainnya,” kata Ustadz Syahrul Syah. (rap/red. FOTO KPU/dosen/Hupmas)

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 1,615 kali